Purba My ID

Preview Kamera DSLR Nikon


KAMERA menjadi salah satu solusi bagi kita untuk mengabadikan sebuah momen. Nah, Anda yang memimpikan gambar sesuai aslinya, sebaiknya memilih kamera tipe digital single-lens reflex (DSLR).

Secara sederhana, kamera ini memiliki keunggulan berupa gambar yang direkam sesuai dengan apa yang kita lihat. Memang, perlu sedikit repot membawanya lantaran bentuknya lumayan bongsor. Selain itu, perlu sedikit agak dalam merogoh kocek. Tapi, pemeo ada rupa ada harga jelas berlaku untuk kamera jenis ini.

Salah satu pilihan yang bisa Anda pertimbangkan adalah Nikon. Perusahan asal Jepang ini terus-menerus melakukan inovasi. Produk-produknya sudah banyak beredar, dan tidak berhenti menambah produk teranyar. Sejak tiga bulan lalu, Nikon mengeluarkan beberapa kamera jenis DSLR terbaru.

Technical Support Nikon Indonesia Budi Dwi Putranto bilang, saat ini penggunaan kamera DSLR bukan hanya terbatas kalangan profesional saja. “Untuk anak-anak sekolah, kalangan profesional, dan masyarakat juga dapat menggunakan kamera ini,” katanya.

Beberapa produk terbaru tipe DSLR Nikon antara lain Nikon D300s sehraga Rp 18 juta, Nikon D5000 seharga Rp 9,5 jutaan, dan Nikon D3000 Rp 6 jutaan. Ketiganya memang benar-benar masih berumur jagung hadir di pasar Indonesia. “Rata-rata baru sekitar dua bulanan yang lalu kami rilis,” imbuh Budi.

Bisa jadi tipe ini adalah andalan Nikon untuk melawan dominasi Canon tipe 5000D. Nikon mengincar segmen fotografer pemula yang ingin lebih maju teknologinya, atau pengguna kamera saku yang sudah cukup berpengalaman. “Produk ini sudah ada di pasar Tanah Air sejak April 2009,” kata Budi.

Fitur kamera ini hampir sama dengan D90 dengan skala yang lebih kecil. Bodinya lebih imut dibanding dengan seri sebelumnya. Ukuran sensor 12,3 MP CMOS, live view, 720 p movie mode, layar 2,7 inci. Keunggulan utamanya, Nikon D5000 DSLR menggunakan layar putar (swivel live view) yang tidak terdapat pada seri sebelumnya.

Dwi bilang, keunggulan utama produk Nikon: lensanya yang tajam. Karenanya, konsumen dapat memperoleh gambar yang maksimal. “Dari masa lalu hingga sekarang, Nikon terkenal dengan ketajaman lensanya,” kata Dwi.

Beragam pilihan

Tidak mau kalah, Sony Indonesia juga merilis produk-produk baru. Di antaranya, Sony Alpha 230, Sony Alpha 330, Sony Alpha 380. Lalu, tiga seri terbaru yang baru saja diluncurkan bulan lalu adalah Sony Alpha 500, Sony Alpha 550, dan Sony Alpha 850. “Tiga produk terakhir ini masih belum ada di pasar Indonesia. Baru bulan depan mulai dijual, tapi permintaannya banyak,” kata Febri Rusli, Kepala Grup Pencitraan Digital PT Sony Indonesia.

Febri mengklaim, Sony terus melakukan inovasi teknologi pada produk-produknya. Misalnya, Sony Alpha A330 – yang dilepas di pasaran seharga Rp 6,5 juta – diproduksi untuk menggantikan seri A300.

Sony Alpha DSLR-A330 memiliki resolusi gambar yang cukup besar, yakni 10,2 MP. Kamera ini memiliki fokus otomatis yang memudahkan pengguna dalam membidik objek gambar. Di luar itu, kamera Sony A330 tidak jauh berbeda dengan tampilan kamera-kamera digital yang setingkat. Ukurannya 128 mm x 97 mm x 71,4 mm dengan berat kosong 491 gram.
Nah, dengan ukuran seperti ini, kamera ini tidak terlalu membebani pemotret. Untuk membawanya juga tidak harus dimasukkan dalam tas, karena bisa dibawa dengan tangan.

Kamera ini mempunyai desain yang lebih modern dan lebih kecil dari pendahulunya. Meski masih mengusung sistem stabilizer pada bodi yang membuat fitur ini berfungsi pada semua lensa yang dipakai, Sony tidak menerapkan fitur movie pada seri Alpha. Fitur live view pada A330 dan A380 masih mengandalkan teknik yang sama seperti sebelumnya, yakni dengan sensor khusus terpisah yang membuatnya bekerja secara real time dan cepat.

Hanya, ketiga kamera Sony baru ini bukan pekerja cepat, karena hanya mampu continuous shooting hingga 2,5 frames per second (fps).

Kamera Alpha 500 and 550 menampilkan quick AF live view. Dengan menggunakan teknologi face detection dari Sony, phase-detection AF, kamera-kamera ini mampu mendeteksi hingga delapan wajah secara cepat dan langsung fokus kepada target utama, melalui zona fokus sembilan kamera. Face detection juga mampu mengoptimalkan pengaturan, seperti eksposur, white balance, dan D-range optimizer untuk warna kulit yang natural.

Hampir seluruh pengguna DSLR mengalami kesulitan saat mengabadikan wajah tersenyum. Tapi, kamera Sony Alpha 500 dan Sony Alpha 550 bisa mengombinasikan quick AF live view dengan face.

Menghadapi persaingan ini, Canon jelas tidak mau ketinggalan. Di kelas DSLR, Canon mengandalkan satu tipe kamera, yakni Canon EOS 1000D. Tipe ini menduduki peringkat tertinggi dari seluruh penjualan kamera DSLR semua merek di Indonesia. “Kamera ini termasuk best seller karena harganya murah,” kata Asisten Manajer Pemasaran Divisi Canon PT Datascrip Sintra Wong.

Sintra menunjukkan, harga Canon EOS 1000D ini memang terjangkau, sekitar Rp 6 jutaan. Selain itu, ia bisa dipadukan dengan semua jenis lensa EF keluaran Canon. Kualitasnya pun sangat bagus, sehingga masyarakat Indonesia banyak yang menjatuhkan pilihan pada model ini. “Target penjualan kami untuk tipe ini adalah sebesar 16.000 unit hingga akhir tahun ini,” ujar Sintra.

Canon EOS 1000D – atau dikenal juga dengan sebutan Digital Rebel XS – adalah kamera digital SLR dengan resolusi 10,1 MP, menggunakan sensor CMOS. Bodi kamera Canon EOS 1000D terbuat dari plastik khusus yang dilapisi karet pada bagian tertentu, sedang casing bodinya terbuat dari stainless steel. Kamera ini cocok bagi para fotografer pemula. “Kamera seberat 2 kg ini harganya Rp 5.995.000,” kata Sintra.

Ada beberapa keunggulan Canon EOS 1000D. Antara lain, bisa melakukan mode live-view (membidik lewat LCD), auto ISO adjust (ISO kamera akan secara otomatis menyesuaikan kondisi pengambilan gambar tanpa menggunakan flash), auto lighting optimizer (untuk mengatur cahaya atau backlight otomatis), plus bisa memadankan menu pada kamera.

Kamera yang punya jangkauan shutter speed 30-1/4.000 detik ini juga dilengkapi sensor shift-shake untuk menjaga agar gambar tetap tajam dari guncangan, serta dust removal untuk menghilangkan debu yang menempel pada sensor.

Satu lagi produsen kamera DSLR yang ikut bersaing adalah Olympus. Evelin, Marketing & Hubungan Media Olympus Customer Care Indonesia (OCCI), bilang, salah satu produk andalannya adalah E-600. “Salah satu keunggulan merek kami, dalam kondisi cuaca apa pun kamera Olympus tidak terganggu oleh adanya debu dan suhu udara di bawah 0 derajat Celsius,” katanya.

Baru-baru ini, Olympus memperkenalkan kamera DSLR model terbarunya, yaitu E-600. Kamera 12,3 MP ini dilengkapi dengan modus art filter, mask control, dan two-shot multi. “Dengan teknologi ini, warna-warna hasil foto kamera lebih natural dan sesuai dengan aslinya,” kata Evelin.

Spesifikasi lainnya, ukuran lensa kamera ini 14-42 mm f3.5/5.6 Zuiko, dan terdapat layar LCD yang berukuran 2,7 inci bermodel layar putar (swivel live view). Kamera ini juga dilengkapi dengan aneka fitur lain, seperti image stabilization, dust reduction system, dan sequential shooting 4 fps.

Olympus E-600 menggunakan kartu memori eXtreme digital (XD), namun tidak menggunakan kartu memori secure digital (SD). Rencananya, kamera ini mulai digelontorkan pada bulan November 2009 dengan kisaran harga US$ 599,99 atau sekitar Rp 6 juta. Mau yang mana?

Sumber: KONTAN

Posting Komentar

0 Komentar