Purba My ID

District 9


Jakarta - 'District 9' tidak seperti film-film lain yang mengangkat tema alien. Jika biasanya mahluk asing itu digambarkan sebagai sosok jahat, 'District 9' berkisah soal alien-alien yang ditindas oleh manusia.

Sang sutradara, Neill Blomkamp membuka film ini dengan gaya dokumenter. Kedatangan alien di Johannesburg, Afrika Selatan pun ditampilkan melalui wawancara para saksi mata. Mereka menceritakan bagaimana kapal luar angkasa berukuran besar tiba-tiba muncul di kota itu.

Anehnya selama berbulan-bulan, kapal luar angkasa itu tidak menunjukan aktifitas. Manusia akhirnya mencoba untuk masuk ke dalam kapal tersebut. Tak disangka, mereka pun menemukan jutaan alien . Karena bentuknya, alien itu disebut prawn.

Karena jumlah yang banyak, pemerintah menempatkan prawn di lokasi khusus, Distrik 9. Bertahun-tahun, Distrik 9 berubah menjadi tempat kumuh. Selain populasinya semakin meningkat, Prawn juga melakukan transaksi gelap dengan orang-orang asal Nigeria.

Suatu saat, MNU organisasi khusus yang mengurus prawn memutuskan memindahkan mereka ke tempat baru yang lebih luas. Namun operasi pemindahan yang dipimpin oleh Wikus van der Merwe (Sharlto Copley) tidak berjalan dengan lancar. Prawn tidak ingin pergi dari tempat itu. Nah, mulai dari situ muncullah konflik antara prawn dan manusia.

'District 9' diadaptasi dari 'Alive in Joburg', film pendek berdurasi enam menit yang juga digarap oleh Neill. Kabarnya, Neill terinspirasi dari politik apartheid yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Cape Town pada 1966 silam. Saat itu pemerintah menempatkan 60 ribu warga kulit hitam di Distrik 6.

Sekilas tampilan gambar 'District 9' mengingatkan kita pada film 'Cloverfield' atau 'The Blair Witch Project'. Di filmnya itu, Neill terkesan menggunakan kamera yang berbeda-beda, mulai dari kamera CCTV hingga kamera video amatir.

Secara keseluruhan, 'District 9' dijamin menyajikan pengalaman yang berbeda. Apalagi film ini juga ditunggangi produser Peter Jackson yang sukses dengan 'The Lord of the Rings' dan 'King Kong'. Namun film ini ditujukan untuk konsumsi dewasa karena lumayan menampilkan beberapa adegan sadis.

(hkm/hkm)

Posting Komentar

0 Komentar